Selasa, 22 November 2011

Komunikasi Antar Pribadi


Definisi Komunikasi Antar Pribadi
Definisi komunikasi antar pribadi dapat di lihat dari 3 perspektif, yaitu:
1. Perspektif Komponensial
Yaitu, perspektif yang memahami komunikasi antar pribadi dengan melihat komponen – komponennya. Komunikasi antar pribadi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan antara 2 orang atau diantara sekelompok kecil orang dengan berbagai efek dan umpan balik.

2. Perspektif Pengembangan
Menurut perspektif ini, komunikasi adalah suatu proses yg berkembang, yaitu dari yg bersifat impersonal meningkat menjadi interpersonal atau intim.

3. Perspektif dilihat dari hubungannya
Dalam pandangan ini, komunikasi antar pribadi didefinisikan sebagai komunikasi yg terjadi di antara 2 orang yg mempnyai hubungan yg terlihat jelas di antara mereka. Melalui komunikasi antar pribadi, hubungan diantara 2 orang dapat dibentuk.

Tujuan Komunikasi Antar Pribadi
1. Mengenal diri sendiri dan orang lain
Komunikasi antar pribadi memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbincangkan diri kita sendiri. Dengan memperbincangkan tentang diri kita pada orang lain, kita akan membuat perspektif baru tentang diri kita sendiri dan memahami lebih mendalam tentang sikap dan perilaku kita.

2. Mengetahui dunia luar
Komunikasi antar pribadi memungkinkan kita untuk memahami lingkungan kita secara baik, yakni tentang obyek, kejadian – kejadian orang lain. Banyak informasi yg kita miliki sekarang berasal dari interaksi antar pribadi.

3. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna
Sebagian besar waktu yg kita gunakan dalam komunikasi antar pribadi bertujuan untuk menciptakan dan memelihara hubungan sosial dengan orang lain.

4. Mengubah sikap dan perilaku
Dalam komunikasi antar pribadi sering kita berupaya mengubah sikap dan perilaku orang lain. Melalui komunikasi antar pribadi kita mempersuasi orang lain.

5. Bermain dan mencari hiburan
Bermain mencakup semua kegiatan untuk memperoleh kesenangan. Bercerita dengan teman tentang kegiatan akhir pecan, membicarakan olah raga, menceritakan kejadian – kejadian lucu, dan pembicaraan – pembicaraan lain yg hampir sama merupakan kegiatan yg bertujuan untuk memperoleh hiburan.

6. Membantu
Dengan menceritakan masalah kita pada orang lain. Maka akan mendorong orang lain membantu memecahkan masalah kita.

Efektifitas Komunkasi Antar Pribadi
A. Dari Perspektif Humanistik
Perspektif ini menekankan keterbukaan, empati, perilaku suportif, dan kesamaan. Pada umumnya sifat – sifat ini akan membantu interaksi menjadi lebih berarti, jujur, memuaskan.

B. Dari Perspektif Pragmatis
Perspektif pragmatis atau perilaku, menekankan manajemen interaksi, kebersamaan, dan sifat – sifat umum yg membantu mencapai berbagai tujuan yg diinginkan dalam komunikasi antar pribadi.

Sumber:

- Pengantar Ilmu Komunikasi, Sasa Djuarsa Sendjaja

- Ilmu Komunikasi suatu pengantar, Dedy Mulyana

- Komunikasi antar manusia, Joseph A. Devito

http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia

KOMUNIKASI MASSA



Pengertian dan Karakteristik Komunikasi Massa
            Pengertian komunikasi massa tidak dapat di definisikan dengan singkat dan sederhana. Pengertian komunikasi massa tercakup hal – hal seperti isi pesan ( pengolahan, pengiriman, penerimaan ), teknologi, kelompok – kelompok, macam – macam konteks, bentuk – bentuk, audience ( khalayak ), dan effect ( pengaruh ). Definisi yang dikemukakan oleh Defleur dan Dennis dalam bukunya Understanding Mass Communication ( 1985 ). Defleur dan Dennis mengatakan bahwa “komunikasi massa adalah suatu proses dalam komunikator – komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan – pesan secara luas, dan secara terus – menerus menciptakan makna – makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda – beda melalui berbagai cara”.

Proses dan Karakteristik Isi Pesan Komunikasi Massa
A.   Proses Komunikasi Massa
Proses komunikasi massa dalam media menerima informasi dan berita dari berbagai sumber, tim redaksi berfungsi sebagai gatekeeper ( penjaga gerbang ) yang melakukan seleksi atas isi pemberitaan yang layak untuk dimuat. Tim redaksi menjalankan fungsinya sebagai decoder, interpreter, dan encoder. Dalam arti bahwa tim redaksi membaca, menilai, menyeleksi berita – berita yang masuk dan memutuskan hal – hal yang layak dimuat atau disiarkan media tersebut. Kegiatan selanjutnya adalah menyebarkan atau menyiarkan pesan – pesan media tersebut pada khalayak.
Khalayak media terdiri dari individu – individu. Dalam kegiatan decoding, interpreting, dan encoding juga berlangsung. Setiap individu akan menyeleksi dan menginterpretasikan berita yang dibaca atau program yang didengar atau dilihat. Biasanya individu yang terjangkau pesan – pesan media adalah bagian dari suatu kelompok, sehingga pesan – pesan dari media dapat mengalir ke anggota – anggota kelompok di sekelilingnya. Karena proses komunikasi massa berlangsung satu arah maka umpan balik hanya bersifat dugaan atau tertunda. Implikasi dari umpan balik yang tertunda yang bersifat dugaan, menjadi pendorong bagi media untuk menampilkan program atau pesan – pesan yang sesuai dan diminati khalayak. Yang perlu ditambahkan bahwa pada kenyataannya decoding-interpreting-encoding dalam suatu organisasi media adalah jauh lebih rumit daripada yang dibayangkan.
B. Karakteristik Isi Pesan Media Massa
1. Novelty ( Sesuatu yang Baru )
            Sesuatu yang “baru” merupakan unsur yang terpenting bagi suatu pesan media. Khalayak akan tertarik untuk menonton suatu program acara TV, mendengarkan siaran radio atau membaca surat kabar apabila isi pesannya dipandang mengungkapkan sesuatu hal yang baru atau belum diketahui. Oleh karena itu, para reaksi media berusaha keras untuk menampilkan informasi terbaru. Sedangkan bagi media cetak, untuk menyajikan unsur “terbaru” biasanya dengan cara menunda deadline sehingga bisa memuat berita yang dianggap penting. Akan tetapi “baru” disini dimaksudkan baru bagi khalayak, yakni bahwa untuk pertama kalinya mengetahui adanya faktor baru, dengan kemajuan teknologi.

2. Jarak ( Dekat atau Jauh )
            Jarak terjadinya suatu peristiwa dengan tempat publikasinya peristiwa itu, mempunyai arti penting. Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal – hal yang berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya.

3. Popularitas
            Peliputan tentang tokoh, organisasi atau kelompok, tempat dan waktu yang penting dan terkenal akan menjadi berita besar atau menarik perhatian khalayak. Disamping itu media massa akan mengulas perisriwa pada waktu – waktu penting.


4. Pertentangan ( Conflict )
            Hal – hal yang mengungkapkan pertentangan, baik dalam bentuk kekerasan ataupun menyangkut perbedaan pendapat dan nilai, biasanya disukai oleh khalayak.

5. Komedi ( Humor )
            Manusia pada dasarnya tertarik dengan hal – hal lucu dan menyenangkan. Bentuk – bentuk penyampaian pesan yang bersifat humor lazimnya disenangi khalayak.

6. Seks dan Keindahan
            Salah satiu sifat manusia adalah menyenangi unsur seks dan keindahan atau kecantikan sehingga kedua unsur tersebut bersifat universal. Karena unsur itu bersifat universal dan menarik perhatian khalayak maka media massa sering kali menunjukkan kedua unsur ini.

7. Emosi
            Hal – hal yang berkaitan dan menyentuh kebutuhan dasar manusia, seringkali bisa menimbulkan emosi dan simpati. Menurut Abraham A. Maslow kebutuhan dasar manusia mencakup kebutuhan fisik ( pangan, sandang, papan ), rasa aman, sosial, harga diri dan aktualisasi diri. Peristiwa – peristiwa yang menyentuh kebutuhan dasar tersebut akan menimpulkan emosi sekaligus empati khalayak, seperti bencana kelaparan, dan pembantaian.

8. Nostalgia
            Nostalgia disini menunjukkan pada hal – hal yang mengungkapkan pengalaman dimasa lalu.

9. Human Interest
            Gambaran tentang kehidupan orang ini ( cerita – cerita ) dapat dikemas dalam bentuk feature, biografi dan berbagai bentuk acara deskriptif lainnya. Oleh karena itu untuk menarik perhatian khalayak diperlukan keahlian wartawan dalam menggambarkan atau menuliskan unsur human interest ini .

Fungsi Komunikasi Massa
            Komunikasi yang dilakukan media massa secara garis besar memiliki dua fungsi pokok : fungsi terhadap masyarakat ( social – function ) dan fungsi terhadap individu ( individual – function ). Kedua fungsi ini terkait dan terjabarkan di dalam proses pengolahan, pengiriman dan penerimaan isi pesan media massa. Di samping itu, dua fungsi komunikasi tersebut, satu dengan yang lain saling melengkapi, artinya fungsi terhadap masyarakat tidak terlepas sama sekali dengan fungsi terhadap individu. Butir – butir dari isi fungsi terhadap masyarakat kegunaannya dapat pula dikenakan pada individu. Perbedaan yang nyata dari fungsi tersebut bersifat menyangkut orang banyak atau bersifat sosiologis, dan fungsi terhadap individu bersifat psikologis.
  1. Fungsi Terhadap Masyarakat
Fungsi terhadap masyarakat memiliki pengertian yang luas, mencakup orang banyak, kelompok – kelompok, dan sistem budaya termasuk norma sosial. Menurut Lasswell dan Wright ( 1975 ) ada empat fungsi komunikasi massa :
1.    Pengawasan lingkungan
Fungsi pengawasan lingkungan menunjuk pada upaya pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam dan di luar lingkungan suatu masyarakat. Dalam fungsi ini yang paling penting dari masyarakat adalah berbagai berita yang ada akan memberikan semacam peringatan awal agar mampu menilai dan menyesuaikan pada kondisi yang selalu berkembang dan berubah.
2.    Korelasi antarbagian di dalam masyarakat untuk menanggapi lingkungan
Fungsi korelasi meliputi interpretasi terhadap informasi dan preskripsi ( memberi petunjuk atau alternatif ) untuk mencapai konsensus dalam upaya mencegah konsekuensi yang tidak diinginkan akan terjadi karena adanya informasi tentang lingkungan tersebut.
3.    Sosialisasi
Fungsi sosialisasi menunjuk pada upaya transisi dan pendidikan nilai – nilai serta norma – norma dari suatu generasi kepada generasi yang berikutnya atau dari suatu kelompok masyarakat terhadap para anggota kelompok yang baru. Fungsi semacam ini yang telah dilakukan oleh para orang tua atau para guru disekola, sedangkan fungsi media massa ( koran, majalah, radio, televisi dan film ) memberikan kerangka berfikir umum yang sangat penting bagi masyarakat. Disini proses transmisi nilai – nilai dan norma – norma sosial yang penting dalam kehidupan akan terjadi.
4.    Hiburan
Fungsi hiburan menunjuk pada upaya komunikasi yang bertujuan memberikan hiburan pada khalayak luas. 
Disamping penjelasan Lasswell dan Wright di atas, Paul F. Lazarfeld dan Robert K. Merton dalam makalahnya Mass Communication Popular Taste and Organized Social Action ( 1971 ) menambahkan dua fungsi sosial komunikasi massa :
  1. Mengukuhkan Status Publik ( Status Conferral )
Dalam setiap masyarakat legitimasi atau pengukuhan status oleh masyarakat akan diberikan pada ide-ide, isu – isu, oarang-orang, organisasi-organisasi, atau gerakan – gerakan tertentu. Setiap ide-ide, isu-isu, atau orang – orang tertentu yang dilaporkan atau dimuat oleh media massa akan memilki pretise sendiri. Dalam hal ini media massa telah memberikan status publik yang tinggi. Disinilah letak publisitas suatu media massa. Contohnya, orang – orang yang idenya sering dimuat dalam media massa cetak dan elektronik. Akan dianggap sebagai pakar dan dipercaya oleh masyarakat.
  1. Memperkokoh norma – norma sosial
Media massa jugs berfungsi memperkuat atau memperkokoh norma – norma sosial masyarakat. Umumnya, media massa akan memuat atau melaporkan adanya penyimpangan-penyimpangan dari norma-norma yang ada di masyarakat. Contohnya, yogyakarta yang menyatakan para pelajar dan mahasiswa telah melakukan “kumpul kebo”. Akibatnya, muncul banyak tanggapan, tulisan,dan seminar, yang menghadirkan para ilmuwan dan ulama untuk membahas persoalan remaja tersebut. Berdasarkan uraian fungsi komunikasi massa terhadap masyarakat, baik Laswell dan Wright maupun Lazarfed dan Merton, memeberikan peringatan bahwa media massa dalam melakukan kegiatan komunikasi dapat pula menjadi kegiatan yang disfungsional ( merusak, menimbulkan kepanikan, meracuni,dsb)  dapat dikatakan bahwa secara operasional media massa memiliki peranan sebagai sarana; kontrol sosial, pendidikan, kebudayaan, penerangan, persuasi,dan hiburan. Namun, perlu ditambahkan disini bahwa dalam perkembangan dewasa ini fungsi media massa dapat menjadi sarana bisnis dan komersialisasi.

  1. FUNGSI TERHADAP INDIVIDU ( INDIVIDUAL FUNCTION)
Menurut Samuel L. Becker ( 1985 ) ada delapan fungsi komunikasi massa
  1. Pengawasan atau Pencarian Informasi
Informasi yang menyangkut kehidupan manusia selalu dilaporkan oleh media massa. Oleh karena itu, hal ini telah memberikan pengetahuan bagi setiap orang.
  1. Mengembangkan Konsep Diri
Setiap individu akan selalu mencari ( mengeksplorasi ) segala informasi yang berhubungan dengan pekerjaannya atau profesi yang disandangkannya, hal ini dapat diperoleh dari media massa yang ada. Dengan semakin berkembangnya media massa elektronika, setiap orang akan dengan mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Akhirnya, akan membantu dalam mengambil keputusan dan berbuat secara profesional, sesuai dengan pekerjaannya. Media massa akan membantu juga dalam mengembangkan konsep diri masing-masing orang.
  1. Fasilitasi dalam Hubungan Sosial 
Media massa juga membantu kita dalam pergaulan sosial. Karena media massa selalu menyediakan topik-topik yang dapat menjadi pembicaraan hangat dalam setiap pergaulan kita dengan orang lain.
  1. Substitusi dalam Hubungan Sosial
Dalam hubungan pergaulan dengan teman yang lain kita akan terlibat secara psikologis dengan hubungan akrab pergaulan. Aspek – aspek psikologi dalam hubungan sosial ini sering kita dapat ditemui dalam isi pesan media massa.
  1. Membantu Melegakan Emosi
Dari berbagai jenis media massa yang ada, seperti koran, majalah, radio, televisi, dan film, umumnya telah membantu kita dalam mencapai suasana menyenangkan, memberi hiburan,melepaskan emosi, atau membuat kita tertawa.
  1. Sarana Pelarian dari Ketegangan dan Keterasingan
Dalam menghadapi pekerjaan dan aktivasi sehari-hari kita sress, bahkan kita merasa terasing dengan pergaulan dengan teman-teman atau lingkungan disekitar. Dalam kondisi ini kita akan mencari tempat pelarian dari rasa tegang dan terasing. Dengan mendengarkan radio, membaca koran, atau menonton televisi, kita akan dapat melupakan segala ketegangan, dan keterasingan.
  1. Sebagai Bagian dari Kehidupan Rutin atau Ritualisasi
Dalam kehidupan sehari-hari, media massa telah mengisi sebagian dari kebutuhan hidup.

Dampak Komunikasi Massa
Dampak komunikasi massa dapat dibagi menjadi dua aspek, pertama berkaitan dengan media secara fisik kedua berkaitan dengan pesan media massa.
A.           Dampak Media Massa Sebagai Objek Fisik
Steven H. Chaffe dalam Mass Comunication Review Yearbook 1 menyebut empat dampak kehadiran media massa sebagai objek fisik,
Dampak Ekonomis
Kehadiran media massa menimbulkan dampak secara ekonomis, yaitu menggerakkan usaha dalam berbagai sektor, seperti produksi, distribusi, dan konsumsi jasa media massa. 
  Dampak Sosial
Kehadiran media massa telah membawa perubahan pada struktur atau interaksi sosial. Pemilikan media massa ini secara tidak langsung telah meningkatkan status pemiliknya.
            Dampak pada Penjadwalan Kegiatan
            Kehadiran media massa ternyata dapat mengubah jadwal kegiatan sehari-hari khalayak.
Media Massa sebagai Penyaluran Perasaan Tertentu
Seringkali orang menggunakan media untuk menghilangkan perasaan tertentu, seperti, kesepian, kecewa, bosan tanpa mempersoalkan pesan apa yang disampaikan.
B.    Dampak Pesan Media Massa
Terhadap khalayak lazimnya mencangkup aspek kognitif,afektif dan konatif.
Dampak kognitif
Dampak ini terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami atau di dipersepsi khalayak. Dampak ini berkaitan dengan penyampaian informasi, pengetahuan, keterampilan maupun kepercayaan oleh media massa. Dalam masyarakat modern, dampak kognitif penyebaran informasi oleh media massa terhadap khalayak semakin kuat karena informasi tentang berbagai hal sering kali diperoleh melalui media massa.

Dampak Afektif
Dampak pesan media massa sampai pada tahap afektif bila pesan yang disebutkan media massa mengubah pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Dampak ini berkaitan dengan perasaan, rangsangan, emosional, sikap atau nilai.
Dampak Konatif
Dampak pesan media massa sampai pada tahap konatif, apabila pesan-pesan yang disebarkan media massa menimbulkan pola-pola tindakan, kegiatan atau perilaku nyata yang dapat diamati.
Secara teoritis, dampak penyebaran pesan melalui media massa lazimnya hanya mampu sampai ketahap kognitif da  n afektif. Lebih lanjut, dampak atau akibat dari penyebaran pesan melalui media massa terhadap khalayak luas akan terjadi secara kuat, dan mungkin tidak hanya terjadi dalam tahap kognitif dan afektif, tetapi juga sanpai ketahap konatif, apabila di tunjang oleh beberapa kondisi sebagai berikut.
a.   Exposure ( jangkaun pengenaan )
Dampak media massa akan timbul secara kuat dan cepat apabila sebagian besar khalayak memeang telah terekspos oleh media massa.

b.   Kreadibilitas
Dampak media massa akan kuat apabila memiliki kredibilitas yang cukup tinggi di mata khalayaknya. Dalam arti bahwa dipercaya kebesarannya.
c.   Konsonansi
Penyebaran informasi melalui media massa akan menghasilkan dampak yang lebih kuat apabila mengikuti prinsip “konsonansi”. Dalam arti bahwa isi informasi tentang sesuatu hal yang disampaikan oleh berbagai media massa relatif sama atau serupa, baik dalam hal materi isi, arah dan orientasinya maupun dalam hal waktu, frekuensi dan cara penyajiannya.
d.   Signifikansi
Informasi yang disampaikan media massa akan menghasilkan dampak yang kuat apabila materi isinya memang “signifikan”, dalam arti berkaitan secara  langsung dengan kepentingan dan kebutuhan khalayak.
e.   Sensitif
Informasi yang disampaikan media massa akan menimbulkan dampak yang lebih kuat, baik dampak positif maupun negatif, apabila materi dan penyajian isinya menyentuh hal-hal yang bersifat “sensitif”.
f.     Situasi Kritis
Informasi yang disampaikan media massa akan menimbulkan dampak yang lebih kuat apabila masyarakat sedang berada dalam situasi kritis akibat ketidakstabilan struktur.
g.   Dukungan Komunikasi antarpribadi
Penyebaran informasi melalui media massa juga akan menghasilkan dampak yang lebih kuat apabila didukung oleh komunikasi antarpribadi, dalam arti bahwa informasi tersebut kemudian juga ramai dibicarakan orang.




sumber :
 buku komunikasi massa . Drs. Elvinaro Ardiantoro, M.Si. |Dra. Lukiati Komala, M.Si. | dra. Siti Karlina M.Si






http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia 

Senin, 21 November 2011

Komunikasi Konsep Dan Sejarah

Komunikasi Dan Kehidupan Manusia

Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Tindakan komunikasi dilakukan dengan berbagai macam, secara "verbal" maupun "nonverbal", secara "langsung" maupun "tidak langsung". Komunkasi merupakan fungsi Vital dalam kehidupan manusia. 
  • Contoh Peristiwa Komunikasi: Seorang bayi menangis, bayi berkomunikasi tidak dengan bahasa yg biasa, bayi menangis biasanya menunjukkan kalau dia lapar atau mengompol.
  • Pengendara di tilang karena melanggar peraturan, gerakan polantas meniup peluit dan menyuruh pengendara berhenti merupakan salah satu peristiwa komunkasi.
Definisi Dan Karakteristik Komunikasi
Hovland, Janis, dan Kelley - 1995
  • Komunikasi adalah suatu proses melalui seseorang (komunikator) melalui stimulus (biasanya menggunakan kata-kata) dengan tujuan tertentu. 
Berelson & Steiner - 1964
  • Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lainnya melalui penggunaan simbol-simbol, kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain.
 Lasswell - 1960
  • Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yg menjelaskan "siapa", "mengatakan apa", "dengan media apa", kepada siapa", dan "akibatnya apa".
Gode - 1959
  • Komunikasi adalah suatu proses membuat sesuatu dari semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki orang lain.
Ruesch - 1957
  • Komunikasi adalah suatu proses yg menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
Barnlund - 1964
  • Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi ketidak pastian, bertindak secara efektif, mempertahan / memperkuat ego.
Weaver - 1949
  • Komunikasi adalah suatu prosedur dimana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lain.
Kesimpulannya:
  • Komunikasi adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan yg terjadi dalam diri seseorang dan / atau diantara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu.
Komunikasi tidak harus terjadi dalam arah atau sifat bervalensi positif. Tapi juga bisa bervalensi negatif atau juga netral.
  • Bervalensi Positif > Berita, Ilmu Pengetahuan
  • Bervalensi Negatif > Berkelahi, Saling Mengancan
  • Bervalensi Netral > Iklan
SEJARAH KOMUNIKASI MANUSIA

Sejarah komunikasi dimulai sekitar 53.000 tahun sebelum masehi. Jaman ini disebut jaman cro-magon.

Menurut Rogers dibagi jadi 4 era:
1. Era Komunikasi Tulisan

  • 4000 SM Bangsa Sumeria Menulis dalam lembaran tanah liat.
  • Thn. 1401 - Phi Sheng di China menemukan sejenis alat cetak buku sederhana.
  • Thn. 1241 - Tulisan dalam lembaran tanah liat diganti ke lembaran metal di korea.
2. Era Komunikasi Cetakan
  • Thn. 1456 - Gutenberg menemukan alat mesin cetak (metal) hand press.
  • Thn. 1833 - Penerbitan surat kabar pertama Penny Press, The New York Sun.
  • Thn. 1839 - Daguere menemukan metode fotografi yg praktis untuk surat kabar.
3. Era Telekomunikasi
  • Thn. 1844 - Samuel Morse mengirim pesan pertama melalui alatTelegraph pertama.
  • Thn. 1875 - Alexander Graham Bell mengirimkan pesan pertama melalui pesawat telepon yg pertama.
  • Thn. 1895 - Guglielmo Marconi mengirim pesan pertama melalui radio.
  • Thn. 1912 - Lee De Forest menemukan Vacuum Tube.


  • Thn. 1920 - Siaran radio pertama oleh KDKA di Osburg, Amerika Serikat.
  • Thn. 1983 - RCA (Radio Corporation of America) di Amerika Serikat mendemonstrasikan TV.
  • Thn. 1941 - Siaran TV komersil pertama.
4. Era Komunikasi Interaktif
  • Thn. 1946 - Penemuan Mainframe Computer, ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Computer) dengan 18.000 vacuum tube oleh Universitas Pensylvania, Amerika Serikat.
  • Thn. 1947 - William Shocke, John Bardeen, dan Walter Britain menemukan radio transistor.
  • Thn. 1956 - Penemuan radio-tape oleh perusahaan Ampex, California, Amerika Serikat.
  • Thn. 1957 - Russia pertama kali meluncurkan satelit luar angkasa pertama Sputnik.
  • Thn. 1969 - Pesawat luar angkasa NASA (National Aeronautics and Space Administration) berpenumpang orang pertama kali mendarat di bulan yg dikendalikan oleh mini computer yg lebih kecil dari ENIAC.
  • Thn. 1971 - Ted Wolf menemukan micro processor sebuah unit pengendali komputer.
  • Thn. 1975 - Pemasaran micro computer pertama.
  • Thn. 1975 - HBO (Home Box Office) menyiarkan TV kabel pertama melalui satelit.
  • Thn. 1976 - Sistem Teletext pertama di perkenalkan oleh BBC (British Broadcasting Corporation).
  • Thn. 1977 - QUBE, sistemkabel interaktif pertama di perkenalkan di Colombus, Amerika Serikat.
  • Thn. 1979 - Sistem video-tape pertama di perkenalkan.

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU KOMUNIKASI

1. Periode Tradisi Retorika
  • Retorika sudah ada sebelum jama Yunani.
  • Retorika mengandung 3 unsur: Ethos (Karakter), Pathos (Pengalaman),Logos (Ucapan).
  • Aturan Retorika meliputi 5 unsur: Invento (urutan argumentasi),Dispositio (Pengaturan Ide), Eloquito (Gaya Bahasa), Memoria(Ingatan), Pronunciatio (cara penyampaian pesan).
  • Retorika arti luas, "Kemampuan manusisa menggunakan lambang - lambang untuk berkomunikasi satu sama lain".
2. Periode Pertumbuhan: 1900 - Perang Dunia II
  • Ilmu Komunikasi sebagai salah satu disiplin ilmu sosial, sedikitnya ada 3 perkembangan penting, (1) Penemuan Teknologi Komunikasi. (2) Proses industrialisasi dan modernisasi di negara - negara eropa. (3) Perang Dunia I dan II.
  • Diasumsikan bahwa peran komunikasi sangat nyata dalam kehidupan sosial.
3. Periode Konsolidasi: Perang Dunia II - 1960
  • Disebut Periode Konsolidasi karena di periode ini Ilmu Komunikasi sebagai Ilmu Pengetahuan Multi Disiplin, yg di tandai oleh 3 hal. (1) Adanya adopsi perbendaharaan istilah - istilah yg dipakai secara seragam. (2) Munculnya buku - buku yg membahas pengertian dan proses komunikasi. (3) Adanya konsep - konsep buku tentang dasar - dasar komunikasi.
4. Periode Teknologi Komunikasi
  • Pada Thn. 1960-an perkembangan komunikasi semakin kompleks dan mengarah kepada spesialisasi.
  • Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi sebagai suatu disiplin telah memasuki periode Take Off.
  • Tanda Perkembangan, (1) Jumlah Universitas yg menyelenggarakan pendidikan komunikasi makin banyak dan tidak terhitung di negara maju dan negara berkembang. (2) Asosiasi di bidang ilmu komunikasi juga semakin banyak, (3) Banyaknya pusat penelitian dan pengembangan komunikasi.
5. Periode Teknologi Komunikasi dan Informasi (sekarang)
  • Tandanya, (1) Kemajuan parabola, satelit komunikasi, dan alat - alat komunikasi jarak jauh lainnya. (2) Tumbuhnya industri media yg tidak hanya bersifat Nasional tapi juga Regional dan Global.(3) Semakin gencar pembangunan ekonomi di seluruh negara. (4) Ketergantungan terhadap Ekonomi dan Politik Global / Internasional. (5) Semakin meluasnya Demokrasi (Liberalisasi) Ekonomi dan Politik,
  • Sebagai akibatnya, studi - studi komunikasi yg banyak dilakukan, di fokuskan kepada dampak sosial penggunaan teknologi media komunikasi, arus penyebaran dan pemusatan informasi regional dan global, aspek - aspek politik, ekonomi, informasi, kompetisi antar media. Dampak sosial dari teknologi interaksi seperti komputer, komunikasi manusia.
Sumber Referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Main_Page